Blog tentang kegiatan dan kejadian di Kecamatan Sukorejo SMART

Bacalah dg (menyebut) nama Tuhanmu yg Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yg Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dg perantaran pena. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Al Alaq 1-5
Diberdayakan oleh Blogger.

Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Ringkasan Proposal

RINGKASAN PROPOSAL
Cover Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa
Cover Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa

Sebelum adanya inovasi City of Matoa, Kecamatan Sukorejo hanya merupakan sebuah Kecamatan yang tidak begitu dikenal masyarakat luas, fungsinya hanya sebagai jalur lewat Surabaya-Malang, bukan sebagai tempat singgah. Hal ini dikarenakan Kecamatan Sukorejo belum memiliki kelebihan yang unik agar menarik minat masyarakat untuk singgah, padahal letak Kecamatan Sukorejo begitu strategis. Kondisi penduduk Kecamatan Sukorejo yang kebanyakan masih belum memanfaatkan lahan disekitar rumahnya dengan baik, lahan masih banyak yang dibiarkan kosong dan tidak terpakai padahal banyak lahan hijau di Kecamatan Sukorejo mulai tahun 2017 hilang akibat pembangunan jalan tol Pandaan-Malang. Penduduk Kecamatan Sukorejo kurang menyadari bahwa lahan sekitar rumah mereka merupakan lahan yang produktif dan bisa mendatangkan penghasilan tambahan dan tentunya akan membantu kondisi ekonomi mereka jika lahan tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik.

Dengan permasalahan tersebut diatas Camat Sukorejo melalui program Matoanisasi, yaitu penanaman bibit pohon matoa sebanyak 25.000 bibit yang tersebar di seluruh Desa di Kecamatan Sukorejo yang melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat, Badan Pengawas Desa, Tokoh Masyarakat dan lain-lain. sehingga lingkungan di Kecamatan Sukorejo dipastikan terjaga kelestariannya. Dalam upaya pemberdayaan masyarakat dimunculkan 5 UKM yang fokus pada pengolahan buah matoa, produk yang dihasilkan yaitu: selai, dodol, sirup, sari buah, manisan basah dan masnisan kering. Selain 5 UKM tersebut terdapat juga 1 UKM yang fokus melatih dan memproduksi batik matoa sebagai batik khas Kecamatan Sukorejo yang dinamai Batik Sarono Raharjo.

City branding yang dilakukan Kecamatan Sukorejo lewat program matoanisasi terbilang sukses, terbukti dengan adanya kunjungan kerja dari Pemkab Keerom, Provinsi Papua yang notabene adalah daerah asal matoa pada tanggal 7 April 2016 untuk studi banding tentang pembibitan dan pengolahan produk buah matoa. Kunjungan yang datang ke Kecamatan Sukorejo tidak hanya datang dari dalam negeri, kunjungan dari luar negeri datang dari Sabah Animation Creative Content Center (SAC3), Malaysia dan Total Museum of Contemporary Art, Seoul, Korea Selatan pada Jumat, 2 Desember 2016 fokus utama mereka datang adalah mengapresiasi kegiatan yang kaitannya menjaga kelestarian budaya lokal, dalam hal ini Batik Sarono Raharjo.

Baca Selanjutnya: Analisis Masalah

Labels: proposal, proposal sinovik, sukorejo, sukorejo city of matoa, sukorejo pasuruan, sukorejo smart

Thanks for reading Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Ringkasan Proposal. Please share...!

0 Comment for "Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Ringkasan Proposal"

Back To Top