RINGKASAN PROPOSAL
Sebelum
adanya inovasi City of Matoa, Kecamatan Sukorejo hanya merupakan sebuah
Kecamatan yang tidak begitu dikenal masyarakat luas, fungsinya hanya sebagai
jalur lewat Surabaya-Malang, bukan sebagai tempat singgah. Hal ini dikarenakan
Kecamatan Sukorejo belum memiliki kelebihan yang unik agar menarik minat
masyarakat untuk singgah, padahal letak Kecamatan Sukorejo begitu strategis.
Kondisi penduduk Kecamatan Sukorejo yang kebanyakan masih belum memanfaatkan lahan
disekitar rumahnya dengan baik, lahan masih banyak yang dibiarkan kosong dan
tidak terpakai padahal banyak lahan hijau di Kecamatan Sukorejo mulai tahun
2017 hilang akibat pembangunan jalan tol Pandaan-Malang. Penduduk Kecamatan
Sukorejo kurang menyadari bahwa lahan sekitar rumah mereka merupakan lahan yang
produktif dan bisa mendatangkan penghasilan tambahan dan tentunya akan membantu
kondisi ekonomi mereka jika lahan tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik.
Dengan permasalahan tersebut diatas Camat Sukorejo melalui program Matoanisasi, yaitu penanaman bibit pohon matoa sebanyak 25.000 bibit yang tersebar di seluruh Desa di Kecamatan Sukorejo yang melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat, Badan Pengawas Desa, Tokoh Masyarakat dan lain-lain. sehingga lingkungan di Kecamatan Sukorejo dipastikan terjaga kelestariannya. Dalam upaya pemberdayaan masyarakat dimunculkan 5 UKM yang fokus pada pengolahan buah matoa, produk yang dihasilkan yaitu: selai, dodol, sirup, sari buah, manisan basah dan masnisan kering. Selain 5 UKM tersebut terdapat juga 1 UKM yang fokus melatih dan memproduksi batik matoa sebagai batik khas Kecamatan Sukorejo yang dinamai Batik Sarono Raharjo.
City branding yang dilakukan Kecamatan Sukorejo lewat program matoanisasi terbilang sukses, terbukti dengan adanya kunjungan kerja dari Pemkab Keerom, Provinsi Papua yang notabene adalah daerah asal matoa pada tanggal 7 April 2016 untuk studi banding tentang pembibitan dan pengolahan produk buah matoa. Kunjungan yang datang ke Kecamatan Sukorejo tidak hanya datang dari dalam negeri, kunjungan dari luar negeri datang dari Sabah Animation Creative Content Center (SAC3), Malaysia dan Total Museum of Contemporary Art, Seoul, Korea Selatan pada Jumat, 2 Desember 2016 fokus utama mereka datang adalah mengapresiasi kegiatan yang kaitannya menjaga kelestarian budaya lokal, dalam hal ini Batik Sarono Raharjo.
Labels:
proposal,
proposal sinovik,
sukorejo,
sukorejo city of matoa,
sukorejo pasuruan,
sukorejo smart
Thanks for reading Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Ringkasan Proposal. Please share...!
0 Comment for "Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Ringkasan Proposal"