Posted by
Kecamatan Sukorejo on
Rabu, 08 Maret 2017
Output Matoanisasi
Output yang dihasilkan dari program
matoanisasi yang dilakukan Kecamatan Sukorejo adalah:
- Penanaman bibit pohon matoa sudah tersebar di
seluruh desa di Kecamatan Sukorejo dengan jumlah lebih dari 25.000 bibit,
sehingga tanah yang sebelumnya kosong kini sudah bermanfaat dengan baik.
- Terdapat 5 UKM yang dipelopori oleh ibu-ibu PKK
yang fokus pada produk olahan buah matoa, produk yang dihasilkan yaitu:
selai, dodol, sirup, sari buah, dan manisan basah kering. Hal ini membantu
peningkatan pendapatan masyarakat.
- Terdapat 1 UKM yang melibatkan anak-anak kurang
mampu di Desa Gunting dalam memproduksi batik matoa yang diberi nama Batik
Sarono Raharjo.
- City branding yang dilakukan Kecamatan Sukorejo
lewat program matoanisasi terbilang sukses, terbukti dengan adanya
kunjungan kerja dari Pemkab Keerom, Provinsi Papua yang notabene adalah
daerah asal matoa pada tanggal 7 April 2016. Juga kunjungan dari Sabah
Animation Creative Content Center (SAC3), Malaysia dan Total Museum of
Contemporary Art, Seoul, Korea Selatan Jumat, 2 Desember 2016.
|
Rombongan dari Pemkab Keerom Papua yang datang ke Kecamatan Sukorejo |
|
Paparan Program Matoanisasi kepada Pemkab Keerom, Papua. |
|
Penyerahan Cinderamata oleh Camat Sukorejo |
|
Rombongan diajak ke Tempat Budidaya Matoa |
|
Rombongan dari Malaysia & Korea Selatan yang datang ke Kecamatan Sukorejo |
|
Rombongan diajak ke tempat membatik |
|
Hasil Karya Batik |
|
Rombongan diajak ke Pendopo Pemkab Pasuruan |
0 Comment for "Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Output/Keluaran"