PELAKSANAAN DAN PENERAPAN
Dalam rangka merealisasikan program Sukorejo City of Matoa, Kecamatan Sukorejo bersama stakeholder terkait
melaksanakan berbagai upaya, antara lain:
- Sosialisasi program matoanisasi melalui Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan pada tahun 2014.
- Pelatihan pembibitan dan penanaman matoa pada tanggal 7-8 Oktober 2015 di Desa Gunting untuk mendukung pengetahuan dan SDM kelompok tani yang masih rendah. Pelatihan ini menghadirkan 2 narasumber dan dihadiri oleh 50 orang. Materi pelatihan antara lain: pembibitan pohon matoa dan teknis budidaya pohon matoa (pembuatan pupuk, cara penanaman, cara perawatan hingga cara mengatasi hama penyakit dan pemanenan).
- Program matoanisasi tahap awal yaitu menaman 10.000 bibit hasil hibah dari CSR PT. HM. Sampoerna di lima Desa di Kecamatan Sukorejo, antara lain: Desa Ngadimulyo, Desa Suwayuwo, Desa Gunting, Desa Lemahbang dan Desa Pakukerto. Setiap desa mendapatkan 2.000 bibit pohon matoa, penanaman difokuskan di halaman rumah atau lahan kosong milik warga. Hal ini untuk mempermudah perawatan dan pengawasan pohon.
- Tahap kedua (pada tahun 2015) sebanyak 7.000 bibit pohon matoa secara menyeluruh ditanam pada semua desa di Kecamatan Sukorejo, tidak kurang dari 370 bibit pohon disebar kemasing-masing dari 19 desa. Total sudah 17.000 bibit pohon matoa yang sudah ditanam.
- Pelatihan Olahan Pangan Buah Matoa, pada hari Kamis, 29 Oktober 2015 di PPK Sampoerna. Pelatihan tersebut menghadirkan tutor dari Yayasan Kaliandra Sejati Foundation (LSM dibidang konservasi sumber daya alam dan budaya) yang diikuti sekitar 50 ibu-ibu sebagai pioner untuk mengoptimalkan gerakan matoanisasi. Dalam Pelatihan Olahan Pangan Buah Matoa, para peserta mendapatkan materi yang langsung diaplikasikan. Hasil olahannya berupa selai, dodol, sirup, sari buah, dan manisan basah kering. Dari pelatihan ini, muncul 5 UKM yang fokus memproduksi aneka olahan pangan buah matoa.
Pelatihan Olahan Pangan Buah Matoa |
- Senin, 21 Desember 2015 bertempat di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna, Sekda Kabupaten Pasuruan, Agus Sutiadji melaunching “Sukorejo City of Matoa”.
- Setelah launching Sukorejo City of Matoa, diadakan pelatihan batik yang difokuskan di Desa Gunting yang diikuti oleh 21 anak-anak dari golongan kurang mampu, nantinya 10 dari 21 anak-anak tersebut akan mengikuti pameran & promosi batik matoa ke Seoul, Korea Selatan.
- Pada tahun 2016 program matoanisasi dilanjutkan dengan menanam 8.000 bibit pohon matoa yang tersebar di 19 Desa di Kecamatan Sukorejo, tiap desa mendapatkan 420 bibit pohon yang siap tanam.
Dibawah ini link video singkat Program
Matoanisasi yang telah dilaksanakan:
untuk video versi lengkap bisa dilihat/klik disini
Baca Sebelumnya: Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Kreatif dan Inovatif
Baca Selanjutnya: Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Pemangku Kepentingan
Labels:
proposal,
proposal sinovik,
sukorejo,
sukorejo city of matoa,
sukorejo pasuruan,
sukorejo smart
Thanks for reading Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Pelaksanaan dan Penerapan. Please share...!
0 Comment for "Proposal Sinovik Sukorejo City of Matoa - Pelaksanaan dan Penerapan"